Tentang Sebuah Nama

Terinspirasi dari Sus dengan blog-nya Ramaikan Saja, saya jadi ingin memperkenalkan pemilik dari blog ini. Telat banget emang, tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Sama kayak masuk kelas, lebih baik terlambat dari pada ngambil jatah absen, huehue.

Namanya Miftahul Khoeriyah, tapi panggilannya selalu berubah-ubah, SD dipanggil Ita, jadi kalau disebut beberapa kali dengan cepat, ya bisa dicoba sendiri aja ya. SMP dipanggil Mita karena dirinya me-Mita-kan diri. Namun kemudian ada satu sahabat yang memanggilnya Tahul. Entah kenapa, tanya saja sendiri dimana letak aestheticnya. SMA muncul juga berbagai panggilan terhadap dirinya seperti Mitoet, Mitun, Michan, apalagi ya, banyak soalnya sampai penulis tidak mengingatnya. Dan lalu saat kuliah sampai saat ini, karena masih belum lulus ini juga kuliahnya, dia di jurusan yang ia tempati saat ini dipanggil dengan nama Cabe.

Alkisah, seorang perempuan bernama Nanda tiba-tiba memanggilnya dengan panggilan Cabe. Nanda adalah gadis periang yang dikenal banyak orang. Sontak itu membuat panggilan itu menyebar dengan cepatnya seperti dandelion kering yang terhempas angin. Dan pada akhirnya, pemilik akun ini lebih akrab dipanggil Cabe oleh anak jurusan.  Bahkan adik tingkat pun hampir tidak mengenal nama Miftahul atau Mita. Tapi mereka tahu keberadaan nama Cabe. Namun jangan salah, panggilan Cabe ini berbeda dengan panggilan Cabe biasanya, mengingat panggilan Cabe dewasa ini agak terkesan negatif, panggilan ini memiliki makna positif. Ya positive thinking dulu weh.

Di jurusan pun masih ada beberapa yang memanggil dia dengan sebutan lain seperti Mita-chan, Michan, tapi kebanyakan pasti ‘Be’ ‘Cabs’ ‘Cabelidah’ ‘Cabelita’ dan berbagai variasi dari kata Cabe tersebut. Oh iya kenapa dipanggil Cabe? Tanyakan saja pada Nanda. Dia adalah pelopor dari semua ini.

Beda halnya dengan saat KKN di Subang Januari 2016 kemarin. Pemilik blog ini dipanggil Ta’ul. Salah satu teman menjelaskan itu karena ada Gita, Dita, dan kalau memanggilnya Mita, akan sangat merepotkan, maka dari itu dipanggilah dirinya sebagai Ta’ul. Bahkan ibu pemilik rumah yang mereka tempati pun ikut-ikutan memanggil dia Ta’ul tanpa tahu nama asli anak tersebut.

Pemilik blog ini suka menulis sejak SD, dia menulis di buku harian, tapi kemudian dibuang karena buku hariannya kurang berfaedah. Dia suka menulis ya, bukan pintar menulis. Maka dari itu maafkan dia jika tulisannya agak sedikit kurang berfaedah. Saat ini pemilik blog tengah menempuh tingkat akhir kuliah sarjana, dan sedang mencoba menyusun sekripsi. Doakan saja semoga sekripsinya berfaedah.

Mengenai hobi, bisa dibilang dia tidak memiliki hobi yang everlasting, dan dia suka iri dengan orang-orang yang bisa terus menekuni hobi yang sama selama bertahun-tahun. Dan hobi yang coba ditekuni olehnya kali ini adalah menulis, dan fotografi seadanya pakai kamera hape dengan editing seadanya pakai aplikasi hape, hahah. Sekarang ini dia juga hanya memakai Instagram, dan sudah menghapus akun di media sosial yang lain, kenapa? mungkin karena kurang berfaedah hehe. Jadi dia akan fokus ke Instagram dan Blog saja, inshaAllah.

Mungkin sekian dulu cerita berfaedah kali ini. Terimakasih kalau sudah baca sampai akhir. See you when I see you (love).

25 November 2016

Leave a comment