Semesta ini dicipta dengan keteraturan

Kebersihan jiwa dapat terlihat dari kebersihan pakaian. Ada satu hal yang menarik dan sesuatu yang sangat mulia, di sini, bahwa sejumlah orang bijak mengatakan, “Orang yang bajunya kotor, maka jiwanya pun kelabu,” satu hal yang merupakan penampilan fisik.

Banyak orang menjadi bingung dan tertekan berawal dari pakaiannya yang kotor, penampilannya yang berubah, kantornya yang semrawut, kertas-kertas yang berantakan di sekitarnya, banyak janji yang meleset, atau program hariannya yang kacau. Padahal, alam semesta ini diciptakan dengan keteraturan. Itu artinya, orang yang menyadari hakikat agama ini akan sadar bahwa ia datang untuk menertibkan kehidupan hamba, baik yang kecil maupun yang besar, yang banyak atau yang sedikit. Segala sesuatu diciptakan oleh-Nya dengan perhitungan. Continue reading “Semesta ini dicipta dengan keteraturan”

Mengendalikan Emosi

Emosi dan perasaan akan bergolak dikarenakan dua hal; kegembiraan yang memuncak dan musibah yang berat. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku melarang dua macam ucapan yang bodoh lagi tercela: keluhan tatkala mendapat nikmat dan umpatan tatkala mendapat musibah.”

Dan, Allah berfirman,

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. (QS. Al-Hadid: 23)

Continue reading “Mengendalikan Emosi”

Hati-hati Dengan Rindu

Jangan pernah merindukan sesuatu secara berlebihan. Karena, yang demikian itu menyebabkan kegelisahan yang tak pernah padam. Seorang muslim akan bahagia ketika ia dapat menjauhi keluhan, kesedihan, dan kerinduan. Demikian pula ketika ia dapat mengatasi keterasingan, keterputusan, dan keterpisahan yang dikeluhkan para penyair. Betapapun yang demikian itu adalah tanda kehampaan hati.

Tidakkah kamu melihat orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Rabb-nya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? (QS. Al-Jatsiyah: 23)

Continue reading “Hati-hati Dengan Rindu”

Isi Waktu Luang Dengan Berbuat

Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal pikiran mereka selalu melayang-layang tak tahu arah. Dan,

Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang. (QS. At-Taubah: 87)

Saat paling berbahaya bagi akal adalah manakala pemiliknya menganggur dan tak berbuat apa-apa. Orang seperti itu, ibarat mobil yang berjalan dengan kecepatan tinggi tanpa sopir, akan mudah oleng ke kanan dan ke kiri. Continue reading “Isi Waktu Luang Dengan Berbuat”

Kepada Umat Manusia: Jangan Bersedih!

Wahai umat manusia, hai orang yang bosan dengan kehidupan, yang tidak bergairah dalam hidup ini, yang hari-harinya sempit, dan jalan nafasnya tersumbat, disana ada kemenangan yang nyata, pertolongan yang semakin dekat, jalan keluar dari kesempitan, dan kemudahan setelah kesulitan.

Di sekitar Anda ada hal-hal kecil yang tersembunyi. Ada cita-cita yang indah, ada masa depan yang menjanjikan, dan ada janji yang pasti.

(Sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. (QS. Ar-Rum: 6)

Di dalam kesempitan yang Anda rasakan tersembunyi jalan keluarnya. Dalam musibah yang Anda hadapi, ada hal yang akan menyelamatkan dari musibah itu sendiri. Justru dalam hal-hal yang tidak Anda sukai itu, ada kenikmatan, dan kebaikan.

Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. (QS. Faathir: 34)

Wahai umat manusia, sudah saatnya Anda mengganti keraguan dengan keyakinan, penyelewengan hati dengan kebenaran, ketidaklurusan pikiran dengan hidayah, dan ketidak lurusan jalan dengan petunjuk.

Sudah saatnya Anda menyingkap kegelapan dengan fajar shadiq, mengganti harapan yang pahit dengan keridhaan yang manis, dan cobaan yang gelap dengan cahaya yang menerangi segala kebohongan.

Wahai umat manusia, di balik ladang yang gersang itu ada tanah subur yang rezekinya berlimpah ruah.

Di atas gunung yang terjal, ada kebun yang sangat subur, yang tak perlu siraman hujan lebat. Kebun itu memberikan kabar gembira, harapan yang baik, dan cita-cita.

Wahai orang yang tidak nyenyak tidur dan dan selalu mengeluh karena kegelapan, kegelapan akan tersibak, dan bergembiralah dengan datangnya pagi.

Bukankah subuh itu sudah dekat. (QS. Huud: 81)

Pagi yang menyinarkan cahaya, kegembiraan, dan kesenangan.

Wahai orang yang hatinya terenggut kesedihan, melangkahlah dengan pelan. Di ufuk sana telah tersedia jalan keluar dan ada sunah yang baku dan benar yang akan memberikan keringanan.

Wahai orang yang matanya selalu digenangi air mata, hentikan aliran air mata itu, dan berikan kenikmatan kepada kedua bola matamu itu. Tenanglah, karena Anda berhak mendapatkan perlindungan dari Sang Pencipta dan pemeliharaan dari sisi kebijaksanaan-Nya. Tenanglah, qadha’ telah selesai, kebijaksanaan telah dirumuskan, rintangan sudah bisa dihilangkan, otot-otot kekuatan telah kembali segar, dan pahala telah ditetapkan bagi yang terus berusaha.

Tenanglah, karena Anda sedang berurusan dengan Dzat Yang Berkuasa atas urusan-Nya, Yang Maha Bijaksana atas hamba-hamba-Nya, Yang Maha Pengasih terhadap makhluk-Nya, dan Yang Maha Indah dalam segala pengaturan-Nya.

Tenanglah, karena akhir dari perjalanan itu adalah kebaikan. Hasilnya adalah kesenangan, dan penutupnya adalah kemuliaan.

Setelah kefakiran itu akan ada kekayaan, setelah kehausan akan ada kesegaran, setelah perpisahan akan ada pertemuan, setelah keretakan akan ada kerekatan, setelah terputus akan tersambung kembali, setelah tidak tidur malam Anda akan dapat tidur pulas.

Kamu tidak mengetahui, barangkali Allah mengadakan sesudah itu suatu hal yang baru. (QS. Ath-Thalaaq: 1)

Wahai orang-orang yang merasa tersiksa dengan kelaparan, kesempitan, sakit, kepedihan, dan kefakiran. Bergembiralah, kalian akan kenyang, akan bahagia, akan gembira dan akan sehat.

Dan, malam ketika telah berlalu, dan subuh apalila mulai terang. (QS. Al-Muddatstsir: 33-34)

Pasti malam akan tersibakkan dan simpul itu akan terurai. Yang takut mendaki gunung selamanya akan hidup di dalam kubangan.

Sebagai seorang hamba, harus berbaik sangka pada Rabb-nya, menunggu karunia-Nya, dan mengharapkan kebijaksanaan-Nya. Karena siapa pun yang berada di bawah otoritas kata, ‘Kun’, maka harus percaya pada janji-Nya. Tak seorang pun yang dapat memberikan kebaikan, kecuali Dia. Tidak pula seorang pun yang dapat menghentikan bahaya, kecuali Dia. Di dalam setiap jiwa, Dia telah menentukan kebijaksanaan. Dalam setiap gerakan ada hikmah. Dan, setiap saat Dia memberikan jalan keluar.

Dia yang menjadikan pagi hari setelah malam, yang menurunkan hujan setelah kegersangan, yang memberi agar disyukuri, yang menurunkan ujian untuk mengetahui siapa yang bersabar dan siapa yang tidak, yang memberi kenikmatan hanya karena Dia ingin mendengarkan pujian dari hamba-Nya, dan yang menurunkan bencana supaya seorang hamba mau berdoa. Ini adalah keharusan agar hamba lebih menguatkan tali hubungan dengan-Nya, dan banyak memohon kepada-Nya.

Dan, mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. (QS. An-Nisa: 32)

Berdolah kepada Rabb-mu dengan berendah hati dan suara yang lembut. (QS. Al-Araf: 55)

Dikutip dari: La Tahzan, Jangan Bersedih! karya Dr. ‘Aidh al-Qarni

Semoga bermanfaat 🙂